Rumah Terakhir

(From "open your heart, follow your prophet" by @teladanrasul)

Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak-cucunya. Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutin-nya, namun bagaimananpun tubuh tuanya butuh istirahat. Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya.

Sang mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan ahli bangunan yang handal. Namun ia juga tak bisa memaksa. Sebagai permintaan terakhir, sebelum tukang kayu tua itu berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah. Dengan berat hati sang tukang kayu menyanggupi permintaan tersebut, namun karena sudah berniat pensiun, ia enggan mengerjakan tugas akhirnya itu dengan segenap hati.

Mengetahui hal itu, sang mandor hanya tersenyum dan berkata "kerjakanlah semampumu! kamu bebas membangun rumah dengan semua bahan terbaik yang ada".Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya. Ia malas-malasan saat membuat rangka bangunan. Ia malas mencari bahan-bahan berkualitas tinggi, sehingga ia menggunakan bahan-bahan berkualitas rendah.

Sangat disayangkan memang, ia memiliki cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya. Saat rumah itu selesai, sang mandor datang untuk memeriksa. Setelah memeriksa semua ruangan, saat akan keluar dari rumah itu, ia berkata kepada si tukang kayu, "ini adalah rumahmu, hadiah dariku!"

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia tentu saja menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh! sekarang, sebagai akibat dari perbuatannya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.

Comments

Most viewed posts

Cinta itu perhatian

Energi Positif Itu Menular

Pejuang Subuh (3) "Jangan Mau Kalah Sama Ayam"