Pejuang Subuh (3) "Jangan Mau Kalah Sama Ayam"
Selain kita gak
boleh sama setan, kita juga jangan kalah sama ayam. He he he, mungkin
membandingkan dengan ayam adalah suatu yang lebay ibarat ngadu anak TK sama
anak kuliahan. Tapi justru kalo sama ayam aja kita kalah,malu doonk... yakan?!
Apa kata dunia akhirat O_O
“Wahai anakku,
jangan sampai ayam jantan lebih cerdas daripada kamu. Ia berkokok pada akhir
malam sementara engkau tertidur pulas.” (Lukman Al-Hakim)
Kata bang Fadlan
AL-Ihkwani juga Ayam itu hewan yang banyak membawa manfaat dari telur dan dagingnya.
Duh harusnya kita-kita malu yaa,,, ayam yang gak di mintai pertanggungjawaban
di akhirat saja disiplin dan punya kebiasaan yang baik yaitu bangun pagi, subuh
hari udah berkokok menjemput rizkinya sementara kita masih ngorok. He he he
Mari sama-sama
melawan diri kita sendiri, melawan rasa malas. Ketika subuh, tentu setelah
melaksanakan sholat subuh kita bisa menuliskan tuh hari ini akan melakukan apa
aja mulai dari yang urgent, agak
penting, kurang penting, dan kerjaan lain jika kita masih punya sisa waktu.
Bisa juga bagi yang suka baca, jika sebelum kita beraktifitas kita membaca buku
minimal 5 lembar saja setiap pagi nya, maka sebulan kita akan menyelesaikan
membaca satu buku setebal 150 halaman.
Jangankan untuk
orang yang belum terbiasa untuk bangun subuh, yang sudah terbiasa saja kadang
terasa berat. Tapi ingat... sesuatu ynag berat untuk mencapainya, biasanya
nilainya juga tinggi. Dan untuk memperoleh keberkahan diwaktu pagi tidak cukup
kita hanya dengan melakukannya sekali atau dua kali. Om felix siauw bilang
sesuatu akan jadi habit dengan rumus practice and repetition. Practice yaa kita berusaha untuk bangun subuh sekuat
tenaga, lalu lakukan repetisi. Rumus repetisi ini ada beberapa versi. Ada
yang harus mengulang sebanyak 21 hari, 28 hari, 30 hari, bahkan 40 hari untuk
melatih suatu habit yang baru. Tapi saya lebih setuju repetisi cukup dilakukan
selama 21 hari berturut-turut (Ini lebih bisa diterima bagi wanita
karna ada masa haid).
Comments