Masalah Adalah Batu Pijakan
From the book "99 Inspirasi Pagi untuk Setiap Muslim" by Muhammmad H. Bashori.
Suatu hari, keledai milik seorang petani jatuh kedalam sumur. Hewan itu menangis memilukan selama berjam-jam, sementara petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.
Akhirnya si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup) karena berbahaya. Jadi, tidak berguna untuk menolong si kedelai.
Ia pun mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai memasukkan tanah ke dalam sumur.
Ketika si kedelai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Namun, kemudian semua orang takjub karena si kedelai terdiam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang dengan apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanha dan kotoran, si kedelai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara si petani dan tetangga-tetangganya terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si kedelai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik.
Segera saja semua orang terpesona ketika si kedelai meloncati tepi sumur dan melarikan diri.
Kehidupan ini mungkin saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan, masalah, kegalauan, dan sebaginya) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari hati dan pikiran kita, lalu melangkah naik dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai batu pijakan.
pict by : www.linkedin.com |
Akhirnya si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup) karena berbahaya. Jadi, tidak berguna untuk menolong si kedelai.
Ia pun mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai memasukkan tanah ke dalam sumur.
Ketika si kedelai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Namun, kemudian semua orang takjub karena si kedelai terdiam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang dengan apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanha dan kotoran, si kedelai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara si petani dan tetangga-tetangganya terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si kedelai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik.
Segera saja semua orang terpesona ketika si kedelai meloncati tepi sumur dan melarikan diri.
Kehidupan ini mungkin saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan, masalah, kegalauan, dan sebaginya) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari hati dan pikiran kita, lalu melangkah naik dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai batu pijakan.
Comments