Jangan Beri Ruang pada Pikiran Negatif (1)
Sekitar 4 tahun lalu, saya mudik
ke kampung halaman. Dan pas lagi jalan-jalan sebentar sebelum pulang ke Cilegon
lagi, saya liat ada sapi di pjnggir jalan. Dari jauh udah takut, sapi nya
berasa udah ngeliatin. Saya langsung berfikir kalo sapi itu bakal nyerang,
nyeruduk, dan saya akan jatuh di tubruk sapi. Takut banget ngebayanginnya.
Sapinya mengamati terus.
Tapi saya ga punya cara lain selain ngelewatin jalan itu, dan keluarga pasti udah nunggu karna kita akan segera pulang meninggalkan kampung halaman. Ketika saya melewati sapi, saya ngerasa sapi itu ngejar. Saya lari sekenceng-kencengnya, lari secepet mungkin. Karna panik dan ingin lari secepatnya akhirnya saya jatuhnyungsrug (abaikan
bahasa aneh ini.hehehe) . Ketika jatuh pun saya berusaha merangkak-rangkak
menjauh karna di pikiran saya, sapi itu ada dibelakang siap untuk menubruk.
Tapi saya ga punya cara lain selain ngelewatin jalan itu, dan keluarga pasti udah nunggu karna kita akan segera pulang meninggalkan kampung halaman. Ketika saya melewati sapi, saya ngerasa sapi itu ngejar. Saya lari sekenceng-kencengnya, lari secepet mungkin. Karna panik dan ingin lari secepatnya akhirnya saya jatuh
Kemudian saya pulang sambil
nangis karna luka di tangan saya perih banget. Perih makin ga tertahankan
ketika luka di bersihkan dan diobati. Terlihat kulit ngelupas dalem sampe
daging putih keliatan. Setelah beres dan nyeritain ke kakek kronologinya, kakek
saya bilang "sapi nya gak mungkin nubruk. Karna diiket di pohon
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
Dan cuma bisa bengong. Jadi???
Astagfirullah, dan kakek pun menghampiri si sapi untuk mengecek apa masih
terikat di pohon apa enggak, ya ternyata sapinya masih terikat di pohon.
Kemudian, saya merenung. Kalo saya
berpikir positif saat dijalan tadi ketemu sapi, maka saya gak akan jatuh dan
luka. Luka di tangan adahal hasil dari fikiran negatif, semakin mendekat dengan
sapi, terusss dan teruuuss menerus saya kembangkan pikiran negatif itu hingga
di kuasai oleh energi negatif dan seolah-olah apa yang saya fikirkan itu
terjadi. Saya lari sekencengnya padahal sapi itu hanya diam, diikat di pohon.
Lihat bagaimana fikiran negatif jika di kembangkan maka akan memasung bahkan
mengalahkan pikiran positif kita.
Kejadian diatas saya tulis ketika
saya menemukan hasil penelitian menarik :
"Belakangan ada ilmuwan
yang meneliti bagaimana hukum alam mengenai berpikir positif. Ilmuwan tersebut
adalah Kazuo Murakami, seorang profesor ahli genetika (DNA) dari Jepang.
Setelah sekian lama melakukan penelitian, ia menemukan hubungan sebab-akibat
yang menarik.
Menurutnya, setiap orang
diberikan jumlah DNA yang sama. DNA di dalam diri seseorang ada yang positif
dan ada yang negatif. Seseorang bisa berperilaku positif jika DNA positifnya
yang aktif. Begitupun, ia bisa berperilaku negatif jika DNA negatifnya yang
aktif. Yang menarik, DNA itu memiliki sistem yang dinamakannya on/off. Kita
bisa menghidupkan DNA positif (on), bisa juga menonaktifkannya (off). Semua itu
dikendalikan oleh pikiran. Jika kita berpikiran positif, DNA positif yang
bekerja. Jika berpikiran negatif, maka DNA negatif yang bekerja." (Sumber:feriseptian.blogspot.com)
Semoga ini, bisa menumbuhkan
pikiran-pikiran positif, bahkan dengan tulisan ini saya pun jadi belajar untuk
selalu berfikir positif, bahkan disaat diri kita sendiri terkungkung dalam
kondisi negatif. Injak-injak semua masalah!, berprasangka lah positif!. Jangan
biarkan hidup kita jatuh karena pikiran negatif.
Tenang dan berpikir positif, that
is the key...
Pikiran positif bisa jadi
penyemangat dan apresiasi di sepanjang perjalananmu menyempurnakan hidup.
Allah itu berdasarkan prasangka hambanya. Kalo kita berprasangka hari ini Allah akan kasih banyak kebaikan, Allah akan kasih...
Comments