Jangan Beri Ruang pada Pikiran Negatif (2)
Tiba-tiba nemu file
"tremendous information" di laptop dan nemu kisah tanpa diketahui
sumbernya yang patut d share karena
pesan sosialnya bagus. anyway saya gak tahu ini kisah nyata apa bukan, tapi
kita ambil saja pesan sosial berharga ini.
Di sebuah perusahaan angkutan
ada seorang pegawai, namanya Nick. Dia sangat rajin bekerja dan sangat
bertanggung jawab. Tetapi dia mempunyai satu kekurangan, yaitu dia tidak
mempunyai harapan apapun terhadap hidupnya, dia melihat dunia ini dengan
pandangan tanpa harapan sama sekali.
Pada suatu hari semua karyawan
bergegas untuk merayakan ulang tahun bos mereka, semuanya pergi berangkat
dengan cepat sekali.
Yang paling tidak sengaja
adalah, Nick terkunci di sebuah mobil pengangkut es. Nick berteriak, memukul
pintu dengan keras, semua orang di kantor sudah pergi merayakan ulang tahun
bosnya, maka tidak ada yang mendengarnya.
Tangannya sudah merah dan
bengkak-bengkak memukul pintu mobil itu, suaranya sudah serak akibat berteriak terus,
tetapi tetap tidak ada orang yang mempedulikannya, akhirnya dia duduk di dalam
sambil menghelakan nafas yang panjang.
Semakin dia berpikir semakin
dia merasa takut, dalam hatinya dia berpikir: dalam mobil pengangkut es suhunya
pasti di bawah 0 derajat, kalau dia tidak segera keluar dari situ, pasti akan
mati kedinginan. Dia terpaksa dengan tangan yang gemetar, mencari secarik
kertas dan sebuah bolpen, menuliskan surat wasiatnya.
Keesokkan harinya, semua
karyawan pun datang bekerja. mereka membuka pintu mobil pengangkut es tersebut,
dan sangat terkejut menemukan Nick yang terbaring di dalam. Mereka segera
mengantarkan Nick untuk ditolong, tetapi dia sudah tidak bernyawa lagi.
Tetapi yang paling mereka
kagetkan adalah, aliran listrik untuk menghidupkan mesin pendingin itu tidak
dinyalakan dan dalam mobil yang besar itu juga ada cukup oksigen untuknya. Yang
paling mereka herankan adalah suhu dalam mobil itu hanya 28 derajat saja,
tetapi Nick malah mati "kedinginan"!
Nick bukanlah mati karena suhu
dalam mobil terlalu rendah, dia mati dalam titik es di dalam hatinya. Dia sudah
menghakimi dirinya sebuah hukuman mati. Bagaimana dapat hidup terus?
Ketika kita selalu berpikir kita
tidak bisa sebelum melakukannya, maka sesungguhnya kita sedang merencanakan
kegagalan kita itu. Dan kita telah kehilangan banyak kesempatan untuk
sukses.
Comments