Bukan Ayam Kentucky Biasa


Hasrat masak lagi ga ada dan memutuskan membeli ayam kentucky untuk berbuka puasa hari ini. Sampai pada kira-kira suapan ketiga, dada  sesak, mata berkaca-kaca, dan nangis. Ya Allah... bagi saya dan sebagian banyak orang makan dengan ayam kentucky adalah hal biasa tapi di sisi lain dunia ini ada yang menganggap itu sebagai hal mewah.


Otak muter memori dua hari lalu. Saya dan teman-teman lain berbuka bersama dengan anak-anak kurang beruntung yang tergabung dalam RUMAH PINTAR. Masih ingat jelas bagaimana bahagianya mereka mendapat makanan yang mungkin baru akan mereka beli setelah menabung, ketika mereka mendapat penghasilan lebih dari memungut sampah, atau baru akan dibelikan orang tuanya ketika mereka ulang tahun, dan hanya di waktu-waktu tertentu yang lainnya.

Masih terkesan jelas bagaimana lahapnya mereka, namun meminta izin untuk membungkus sisa nya dibawa pulang. Bisa jadi, mereka ingin berbagi rasa dengan keluarga yang lain atau sekedar menunjukkan apa yang mereka dapat dan menunjukkan kebahagiannya.

Tiba-tiba makanan yang saya makan mendadak menjadi nikmat luarrrr biasa. Lagi, saya belajar bersyukur, dan kali ini dari mereka. Adek-adek kecil penentu generasi yang mudah-mudahan kelak mereka mampu membeli ayam kentucky dengan mudah bahkan bisa berbagi kepada orang lain. Selesai makan, saya merasa menjadi orang paling bahagia. Bahagia sesederhana itu, yah?!

Kebahagiaan akan hadir tatkala apa yang diberikan Allah, kita anggap sebagai karunia terbaik dari-Nya - Syari

Comments

Most viewed posts

Cinta itu perhatian

Energi Positif Itu Menular

Pejuang Subuh (3) "Jangan Mau Kalah Sama Ayam"