RUMAH PINTAR, The Only Dream That Start to be True.
"Juni 2013, target ke -74 : mengajar
sukarela bagi anak-anak kurang mampu yang tidak sekolah".
Usaha pertama saya lakukan dengan mencari tahu
tentang panti asuhan. Namun setelah mencari tahu panti
asuhan disekitar tempat saya tinggal, ternyata mereka semua bersekolah. Kemudian Saya mendapatkan
info dari teman saya bahwa ada mahasiswa Universitas Pakuan yang mengadakan
belajar bareng dengan anak jalanan, saya sempat hubungi salah satu pengurusnya dan mengajukan untuk
ikut bergabung dengan mereka, tapi saya tunggu lama tidak juga ada respon.
Sempat
mandek di target ini karena target saya waktu itu adalah anak-anak yang tidak
sekolah, dan dengan kesibukan yang
semakin banyak saya jadi lupa untuk memikirkan target saya ke-76 ini.
Sampai
di awal 2014 saat sedang ngobrol santai dengan teman kuliah IPB dulu, dia
bercerita bahwa sering kumpul dengan teman-teman yang lain, dia bilang kenapa
tidak dibikin acara yang bermanfaat tiap kali kumpul dan mereka merencanakan ide tersebut. Kemudian saya tanggapi
antusias dan akhir nya kita berkomitmen untuk membangun RUMAH PINTAR, dimana
kegiatannya adalah mengajar sukarela bagi anak-anak jalanan yang tidak bisa
sekolah. Anak-anak jalanan yang berada di sekitar terminal baranangsiang, botani square, mcd, dan sekitarnya.
Rencana yang awalnya sulit menemui jalannya, mulai terrealisasi.
Alhamdulillah
setelah RUMAH PINTAR ini hanya wacana selama beberapa bulan karena tidak ada
komitmen yang jelas, hari ini dilakukan meeting
untuk membentuk struktur organisasi dan rencana selanjutnya. Karena forum
sekecil apapun butuh struktur organisasi sehingga tidak saling mengandalkan. Bahagia
dipertemukan dengan orang-orang yang juga punya komitmen kuat yang sama, yang
juga super sibuk tapi jiwa nya tak pernah surut menolong orang lain.
Beranggotakan 1 lelaki dan 4 perempuan siap saling membantu. Kakak Haya, kakak
Syari, kakak Odah, kaka Mamat, dan kakak Sani J. Semoga
kakak-kakak alumni IPB SJMP tetep konsisten dan semangat selalu dalam rangka
revolusi mental. He he he. Sibuk? sudah pasti, bahkan tiga diantara kakak-kakak ini bekerja sambil melanjutkan kuliah (extention). But the point is what could we give to them who need helps. Kita harus melakukan hal-hal kecil yang bermanfaat disaat orang lain masih "hanya" bermimpi besar.
Kedepan,
semoga kita tidak hanya mengajar gratis anak-anak jalanan, tapi juga melakukan
gerakan sosial misalnya sosialisasi ke perkampungan dekat sungai untuk tidak
membuang sampah di sungai, peduli hidup sehat, peduli hidup go green, dll.
Ini bukan hanya aksi sosial untuk menolong
adik-adik kita yang ingin sekolah namun tak mampu, tapi juga sebagai bentuk
rasa syukur kita atas apa yang telah semesta beri. Rasa syukur atas nikmatnya
bersekolah, belajar, bahkan merasakan rasanya menjadi mahasiswa. Kalo menurut
kamus Bahasa Indonesia, mahasiswa berasal dari 2 buah kata Maha dan Siswa, Maha
memiliki arti sangat; amat; teramat; besar, sedangkan Siswa adalah seorang
murid. Sederhananya kita dapat mengartikan mahasiswa adalah seorang murid yang
“besar”. Ya benar, Seorang murid yang “besar”. Besar dalam hal apaaaa?
Besar dalam pemikiran, walaupun sering
diidentikkan dengan emosi yang meluap-luap karna sedang dalam pencarian jati
diri.he he he. Kemudian besar dalam bertindak juga. Karna mahasiswa dianggap
sebagai agent of change, karena
seorang mahasiswa itu fase dimana beranjak meninggalkan masa kanak-kanak, semakin
berambah umur akan semakin besar tanggung jawab yang harus dipikul. Selain itu,
besar juga dalam bermimpi. Ini sebagai motivasi hidup. Berhenti bermimpi seperti
tidak hidup. Karena mimpi merupakan sebuah tujuan hidup yang harus kita
wujudkan. Sehingga sepatutnya mahasiswa adalah penggerak yang bisa berkontribusi bagi kalangan sekitar. Malu dong... pernah punya predikat maha, tapi tidak berkontribusi maha bermanfaat dan maha besar.
Alhamdulillah, target ke-76 mulai terrealisai.
Ketika kita membuat rencana, itu seperti berdoa. Kalau belum menemui jalan ke arah rencana kita, satu hal yang harus diingat. Jangan pernah
sekalipun menurunkan level mimpi atau rencana kita. Tapi… naikkanlah level
usaha dan ikhtiar kita, if Allah allows
maka alam akan membantu berkonspirasi mewujudkan rencana kita.
Comments