Posts

Showing posts from May, 2014

Kecerdasan Emosi

Ketika saya SMP dulu, saya pernah dibelikan buku dan CD motivasi ESQ (Emotional and Spiritual Quotient)-Arry Ginanjar oleh bapak saya. Saya belajar betapa kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual jauh lebih penting di banding kecerdasan intelektual (IQ).  Saya jadi ingat kejadian di bandara ketika saya akan berangkat ke lampung berdua dengan atasan saya. Semua penumpang sudah siap di tempatnya masing-masing, pramugari sudah menjelaskan prosedur keselamatan dan pesawat siap terbang. Namun sesaat sebelum pesawat  take off , ada pengumuman bahwa terjadi penundaan keberangkatan selama 10 menit karena ada kerusakan pesawat dan penumpang harap menunggu di kursi masing-masing, setelah 10 menit ada pemberitahuan lagi bahwa kembali terjadi  delay  selama 30 menit, penumpang diharapkan turun dan menunggu diruang tunggu bandara. Penumpang mulai emosi, mereka mengeluh, dan rada mengomel. Setelah 30 menit ternyata ada pengumuman lagi bahwa pesawat masih  delay  kira-kira 1 jam lagi. Woa

Roti Coklat si Bapak Tua. Rasa Standar, tapi Memberi Pelajaran Besar

Pulang kerja, ada roti isi coklat di ruang TV. Pasti adik saya yang membelinya karena beliau memang akan tinggal selama satu bulan di bogor untuk magang. Roti nya rasa standar, tapi abis juga sih. Laper mungkin hehe. Besoknya, saya liat lagi roti yang sama ditempat yang sama. Kemudian saya agak marah kepada adik saya, kenapa beli roti ini lagi dan kenapa beli banyak kalau akhirnya gak kemakan dan emang gak suka.  Ternyata, adik saya membeli roti dari si bapak tua, udah sepuh, bahkan saat manggul gerobak kecilnya yang berisi roti, badannya kelihatan rapuh, tangannya gemetar. Alhamdulillah... masih ada anak muda baik hati yang peduli dan punya empati dengan melarisi dagangan si bapak tua walaupun rasanya tidak seenak  bread talk, jco, michele,  atau roti-roti mahal lain. Tapi roti coklat si bapak tua lah yang akan memberikan keberkahan kedua nya, si penjual dan pembeli. Subhanallah,,, bapak tua ini hebat, beliau tidak memilih mengemis untuk mendapatkan uang tapi dengan berusaha

Why Am I Writing?

Sebelum akhirnya membuat blog, saya sudah sering suka menulis pada dream book . Menulis apa-apa yang saya inginkan, apa-apa yang harus saya lakukan, besok, minggu depan, bulan depan, satu tahun kemudian, bahkan sepuluh tahun kemudian.  Kemudian dari situ saya mulai tertarik untuk aktif menulis. Setelah pikir-pikir dan pilah pilih mau menulis menggunakan penyedia blog gratis yang mana, akhirnya memutuskan pake blogger.  Saya ingin berbagi hal positif dan menularkan hal-hal positif yang saya rasakan, saya lihat, dan membagi rasa bahagia atas apa yang telah saya raih. Bukan sebagai ajang pamer apalagi menyombongkan diri.  I’m not good at writing, tapi saya ingin berbagi, berbagi semangat, berbagi rasa syukur, dan berbagi hal-hal positif.  Mudah-mudahan dengan menulis akan menciptakan kekayaan intelektual bagi penulis, juga pembacanya.  Menulis bisa merubah saya sendiri sebagai penulis. Kenapa begitu? Karena ketika kita menyampaikan kebaikan, menyampaikan hal baik, maka kita akan dipaksa