Why Am I Writing?

Sebelum akhirnya membuat blog, saya sudah sering suka menulis pada dream book.

Menulis apa-apa yang saya inginkan, apa-apa yang harus saya lakukan, besok, minggu depan, bulan depan, satu tahun kemudian, bahkan sepuluh tahun kemudian. 

Kemudian dari situ saya mulai tertarik untuk aktif menulis. Setelah pikir-pikir dan pilah pilih mau menulis menggunakan penyedia blog gratis yang mana, akhirnya memutuskan pake blogger. 

Saya ingin berbagi hal positif dan menularkan hal-hal positif yang saya rasakan, saya lihat, dan membagi rasa bahagia atas apa yang telah saya raih. Bukan sebagai ajang pamer apalagi menyombongkan diri. 


I’m not good at writing, tapi saya ingin berbagi, berbagi semangat, berbagi rasa syukur, dan berbagi hal-hal positif. 

Mudah-mudahan dengan menulis akan menciptakan kekayaan intelektual bagi penulis, juga pembacanya. 

Menulis bisa merubah saya sendiri sebagai penulis. Kenapa begitu? Karena ketika kita menyampaikan kebaikan, menyampaikan hal baik, maka kita akan dipaksa menjadi pengamal pertama atas apa yang kita sampaikan tersebut.

"Siapa juga yang mau baca tulisan saya". Sempat terlintas pikiran itu hehe...

Minimal, saya sendiri yang akan baca dan menjadi senjata sangat ampuh menyemangati diri ketika sedang malas atau down. 

Ini menjadi rekam jejak saya dalam hidup. Satu lagi, suatu saat kelak anak saya insyaallah akan membaca tulisan-tulisan saya, ikut merasakan hal-hal positif yang saya bagi, pesan semangat dan rasa syukur yang juga sampai ke hatinya. Semoga...

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah" (Pramoedya Ananta Tour).

"Jika umurmu tak sepanjang umur dunia, maka sambunglah dengan tulisan" (Pramoedya Ananta Tour).

Setuju. Begitu pentingnya menulis, andai saat Allah menyampaikan wahyu berupa Al-Quran lewat malaikat Jibril kepada nabi Muhammad tidak disusun dalam mushaf, bagaimana kita akan mempelajari Al-Quran? Hanya direkam didalam memori hafalan para hafidz/hafidzah?!

Begitu pula dengan sejarah dunia, kisah nabi dan rasul, peristiwa alam, dan ilmu lain. 

Menulis merupakan kemampuan dasar manusia. Sejak kecil bahkan kita sudah diajarkan kemampuan ini.

"Writing is thinking. If you can't think, you can't write" (Robert Pinckret).

Ada yang menyatakan bahwa orang hebat itu ada dua, ditulis sejarah atau menulis. Saya tidak merasa hebat, saya merasa tidak ditulis sejarah, tapi saya ingin menjadi hebat. 

Maka saya memilih menulis, sekali lagi bukan karena saya hebat tapi saya ingin menjadi hebat. 

Minimal hebat buat anak saya, dan keluarga saya :)

Comments

Most viewed posts

Cinta itu perhatian

Energi Positif Itu Menular

Pejuang Subuh (3) "Jangan Mau Kalah Sama Ayam"