Jangan Cuma "Ingin", tapi "Harus", Because LIFE IS NOT FAIR
Banyak orang yang
punya mimpi-mimpi hebat. Tapi hanya sekedar mimpi, tidak menjadi kenyataan.
Kenapa ?
karena mereka hanya “ingin”, bukan berusaha melakukan
tindakan-tindakan mewujudkan mimpi. Jika hanya “ingin”, maka kita hanya
membayangkan.
Hanya ada dikepala. Tapi ketika kita mengubahnya menjadi “harus”,
maka kita akan berpikir segala cara mewujudkannya lalu bertindak mewujudkannya.
Ada seorang anak
muda yang tinggal di kampung kota Lampung.
Ayah Ibu nya petani dan penggembala kambing, jangankan untuk menyekolahkan anak-anaknya supaya berpendidikan tinggi,
untuk makan saja sebutir telur yang didadar dibagi-bagi untuk kesemua anaknya
yang berjumlah 12 :D
Si anak muda ini
punya tekad yang kuat sekali untuk sekolah. Sampai ketika dia Menginjak umur
SMP, memutuskan merantau ke Cilegon.
Berbekal hidup menumpang kepada orang
lain, beliau bisa sekolah dengan imbalan membantu ini itu, mengajar mengaji,
dll.
Beliau sangat aktif di sekolahnya, kegiatan segala rupa dia ikuti.
Semua serba sederhana, tas nya berasal dari anyaman bambu bertuliskan "jojong-jojongan bae sih" artinya "masing-masing saja laah", kaos kakinya kendor dan harus ditahan menggunakan karet gelang, sepatu nya bolong tapi mentalnya baja, jiwa
nya petualang, pemberani, dan punya jiwa sosial dan empati yang tinggi.
Semangat nya sangat
luar biasa. Dengan susah payah beliau kuliah dengan biaya sendiri bahkan melanjutkan kuliah nya lagi untuk
mendapat gelar Sarjana. Setelah
berkeluarga dan beberapa tahun
kemudian diangkat menjadi PNS.
Semua prilaku beliau selalu
memotivasi untuk anak-anaknya.
Beliau selalu menanamkan bahwa pendidikan adalah
perkara penting dan harus dikejar sesulit apapun kondisinya.
Kalau beliau hanya
“ingin” berpendidikan beliau pastilah sedang ngarit saat ini membabat rumput untuk pakan ternak.
Beliau mampu mengubah “hanya” ingin berpendidikan dengan “harus” berpendidikan.
Dan betapa
mental berani mengubah “ingin” menjadi “harus” itu akan ada harganya dan pasti
terbayar.
Di tahun 2011 Anak
kampung tersebut dengan haru menyaksikan
anaknya di Wisuda dengan predikat cumlaude.
Kalau saja si bapak ini tidak punya mental berani mengubah hanya “ingin” menjadi “harus” pada saat dahulu,
jangankan menyaksikan anaknya di wisuda.
Bahkan dirinya pun tidak akan pernah
tau rasanya mengenyam pendidikan dan
menjadi mahasiswa, dan pastinya foto ini tidak akan pernah ada.
LIFE IS NOT FAIR.
Hidup gak adil, dunia cuma berpihak sama sebagian orang aja, dunia cuma mengingat sebagian orang aja, dunia hanya mengingat orang-orang yang berjuang dan bekerja keras.
Yang diingat dunia hanya yang berhasil keluar dari seleksi alam, sisanya dunia akan cuek dan mengeliminasi.
Dunia berpihak pada yang berani bermimpi HARUS berpendidikan, HARUS sekolah. Bukan cuma INGIN berpendidikan, bukan cuma
INGIN sekolah.
Comments