Pulau Nami, Tempat Wisata Romantis Korea Selatan

11 November 2020

Setelah menempuh perjalanan kira-kira satu setengah jam dari Seoul menaiki Subway, akhirnya Kami sampai di Stasiun Gapyeong. 

Untuk menuju Pulau Nami, masih harus naik Bus sekitar 10 menit lalu lanjut naik Kapal Ferry juga sekitar 10 menit. Taraaa.... Akhirnyaaa welcome to Naminara Republic.

Republic? Iya Naminara Republic adalah sebuah negara kecil, memiliki mata uang dan bendera sendiri.  Di pintu masuk ada gate pemeriksaan Imigrasi. Tapi... hanya imajiner, Negeri Khayalan bukan beneran lhooo gaes.

Kapal feri yang digunakan untuk menyebrang ke Pulau Nami sangat menarik karena banyak bendera dari berbagai Negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Saat tiba dipulau Nami pun, ucapan selamat datang dalam berbagai bahasa menyambut para pengunjung.


Sebenarnya waktu terbaik untuk ke Nami saat musim gugur adalah pada minggu terakhir Oktober. Namun, karena waktu yang sudah kita rencanakan ternyata hujaaan jadi deh ditunda. Jadi Kami kesana di Minggu pertama November. 


Puncak autumn sudah lewat, jadi lah tersisa pohon ginkgo  yang sudah botak-botak tanpa daun dipohon. Maple pun sudah banyak yang rontok. 

  

Sayang bangetttt padahal bisa lebih cantik. Tapi, karena Kami sebelumnya sudah mendapatkan spot dan view yang superrrr cantiiiikkk saat "autumn peak" di secret garden Changdeokgung (Lihat disini), jadi Kami tidak begitu kecewa. 

Kami malah sangat menikmati dan betah berlama-lama menghabiskan waktu dengan keluarga di Pulau Nami. Selain itu, kami masih bisa mendapatkan spot cantik untuk berfoto.

 

👉Central Korean Tree Lane


👉Metasequoia Lane

Metasequoia Lane merupakan spot wajib untuk berfoto. Disebut "tree touch the sky" karena saking tingginya pohon sampai tidak bisa terlihat ujungnya. Ini juga lokasi utama drama Winter Sonata ( Menyusuri Jejak Drama Winter Sonata ). Saat musim panas, pemandangan terlihat segar berwarna hijau, saat musim gugur suasana akan romantis berwarna oren, sedangkan saat winter jika beruntung saat turun salju ranting-ranting pohon dan tanah akan cantik berwarna putih.

  

Pulau Nami semakin memesona dengan keindahan alam berupa Sungai Han yang mengelilinginya. Menjadikan Nami menjadi romantis setiap sudut-sudutnya.

👉Riverside Walking Course


Hal lain yang wajib dilakukan yaitu, makan pancake salju atau Nunsaram Pancake yang hanya dijual di Kafe Sonata. Pancake isi gula merah. Enak bangettt dimakan saat hangat saat musim gugur. Muslim friendly, harganya pun murah. 1 buah hanya 1.300 won. 


👉Sonata Caffe

Kafe ini dinamakan Kafe Sonata karena lokasinya merupakan tempat pertama kali siaran pers Drama Winter Sonata. Tempatnya tidak jauh dari Metasequoia Lane, tepatnya di seberang foto besar pemeran utama Winter Sonata.


Pulau ini juga dikenal sebagai Pulau buku. Karena banyaaaak sekali buku-buku disetiap sudutnya. Bahkan di semua toilet disediakan buku.



👉Picture Book Library BAPLEX

Untuk anak-anak, ada perpustakaan juga yang memiliki banyak koleksi buku dengan desain tempat yang bagus. Kakak Zilan sangat betah berada ditempat buku ini. Sambil bergantian Umi dan Aby sholat, yang lokasinya ada dilantai 2. Nama tempatnya "Picture Book Library" didalamnya bukan hanya perpustakaan anak tapi juga terdapat ruang menyusui yang sangat nyaman dan lengkap, dan mushola yang nyaman. Tidak banyak tenpat wisata di Seoul yang memiliki mushola, tapi Nami Island salah satunya.



Jika lelah berjalan-jalan, bisa menaiki kereta mini dengan harga cukup terjangkau per orang 3.000 won  sudah bisa mengelilingi Pulau Nami. Untuk menyewa sepeda single harga per 30 menit 4000 Won, sedangkan sepeda couple 8000 Won.

Berikut adalah beberapa spot yang ada di Pulau Nami. Pulau yang juga punya sebutan "pulau tanpa tiang kabel" karena semua instalasi kabel listrik, telpon, dan internet menggunakan terowongan bawah tanah.


  

  
 

 

Beberapa tahun lalu saat melihat orang lain lewat media sosial berlibur di Pulau Nami, saya membayangkan suatu saat bisa juga ke Pulau Nami. Tapiii... ya hanya sebatas pengen karena tempatnya cantik. Saya merasa mustahil saat itu. Masyaallah Tabarakallah akhirnya saya menginjakkan kaki di Nami Island, berfoto-foto, menikmati keindahan alamnya. Bahkan bersama belahan jiwa dan buah hati tercinta....bahagianya. Terimakasih ya Allah atas nikmat ini... Ketika saya menginginkan sesuatu lagi saya akan sholawat seperti dahulu ketika ingin ke Pulau Nami.

Comments

Most viewed posts

Cinta itu perhatian

Energi Positif Itu Menular

Pejuang Subuh (3) "Jangan Mau Kalah Sama Ayam"