Pengalaman Belajar Bahasa Korea di Seoul

Sampai dititik ini saya kadang masih tidak menyangka, pada akhirnya saya bisa berbicara Bahasa Korea (walaupun masih percakapan simpel ha ha ha). Kalau saya tarik waktu kebelakang, rasanya target saya tidak sampai sejauh ini.

Saat datang ke Korea, saya seperti orang buta huruf, tidak bisa membaca hangeul, bahkan untuk memulai belajar saja saya malas. saya datang dengan 0 kemampuan Bahasa Korea, bahkan clueless tentang apapun berbau Korea. Annyeonghaseyo saya baru tahu artinya setelah beberapa minggu di Korea. Jadi target awal yang pentig bisa baca hangeul aja deh.

Bukan tanpa alasan, saya memang bukan penggear Korea, Kpop, atau dramanya. Apa cuma saya juga yang gak senang datang ke Korea?! hmm...

Jujur, saya setengah hati saat datang, karena impian Saya dan Suami dari awal adalah Jepang. Suami juga ada jalan untuk lanjut sekolah ke Jepang, tapi dengan berbagai faktor alasan akhirnya memilih Koea. 

Mau tidak mau, saya harus dukung apapun keputusannya. Perlahan, saya menikmati kehidupan di Korea, Seoul tepatnya. Tidak butuh waktu lama, saya mulai tertarik mempelajari bahasanya, menonton drama Korea, dan juga lagu-lagunya (ost drama).

Ternyata, susah banget mempalajari bahasa Korea dengan status emak-emak punya anak kecil. Sehingga setiap pencapaian saya dalam hal ini, saya selalu emberikan self award.

28 November 2021, kelas terakhir bahasa Korea di Soutwest Seoul Global Center sekaligus ujian untuk menentukan kelulusan untuk lanjut ke level selanjutnya.

Ini adalah pengalaman pertama saya les bahasa Korea ditempat ini, sebelumnya di Sejong Cyber University ----> Do It with Love

Belajar di SSGC gratis, hanya perlu membeli buku, diawal harus melakukan "test level" untuk menentukan kelas. Lokasinya dekat statiun Sindorim : 40 Dosin-ro Yeongdongpo Gu Seoul 2nd Floor.

Sejak Covid melanda, kelas dilakukan secara online selama 11 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan langsung untuk ujian.

Saya sangat suka belajar ditempat ini, tidak ada biayanya, guru nya sangat profesional,sistemnya sangat bagus dan rapi, staff nya ramah dan baik, aturan pembelajaran tegas dan ketat, dan yang terpenting waktu yang fleksibel, tersedia kelas hari Minggu. Bagi saya, ini sangat menguntungkan karena biasanya tempat kursus menyediakan hanya hari kerja tentu saja saya dengan seorang anak kecil tidak bisa ikut.

Dibawah ini beberapa dokumentasi saat pertemuan terakhir. Saya senang sekali bisa bertemu dengan teman-teman dari Negara lain yang biasanya hanya bertemu online.




Saat ujian, saya tidak dalam kondisi terbaik, flu berat, batuk dan sakit tenggorokan, ditambah suhu udah dingin banget. Aaaahh sempet pengen ujian susulan tapi pengen cepet beres juga. Jadi saya memutuskan berangkaatttt. Beberapa hari sebelum ujianpun udah gak maksimal untuk belajar karena merawat anak sakit sendirian saat suami keluar kota. Untungnya udah nyicil belajar Sabtu 2 minggu sebelum ujian. Lumayaaann...

Ujian berakhir dengan senyuman karena saya mendapat nilai tertinggi dan sempurna 100. Yeayy ALHAMDULILLAH...

Saya sangat-sangat berterimakasih untuk Suami dan anak tercinta. Aby begitu memberikan ruang untuk saya belajar, bertumbuh dan berkembang. Si anak pintar juga masyallah mandiri banget saat Saya ada kelas Kakak main sama Aby dan gak rewel sama sekali.

Aby pernah bilang "Aby gak mau cuma Aby yang tumbuh dan berkembang, Aby mau Umi juga... kita sama-sama yuk".

Terimakasih Aby, Love you...

Comments

Most viewed posts

Cinta itu perhatian

Energi Positif Itu Menular

Pejuang Subuh (3) "Jangan Mau Kalah Sama Ayam"